I. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kipas angin merupakan benda yang sangat umum digunakan, pada saat siang hari maupun malam hari, apalagi ketika cuaca yang sangat panas dan juga digunakan untuk beberapa keperluan lainnya. Seperti yang kita ketahui dengan berkembangnya teknologi saat ini maka kami ingin membuat kipas angin otomatis yang memudahkan pengguna tanpa harus membawa kipas yang pada umumnya besar dan ribet. 


II. Penjelasan Alat



    A. Flow Chart


    B. Skema 

            Penjelasan Skema diatas :

  • Sensor ultrasonik untuk mengukur jarak suatu benda yang berada di hadapan sensor tersebut. 
  • WeMos D1 merupakan papan induk dari semua proses yang dilakukan.  
  • Dht22 adalah mengecek suhu keadaan sekitar 
  • Relay adalah sebagai pemutus atau penghubung aliran listrik pada rangkaian dengan kontrol berupa tegangan.

 

    C. Spesifikasi dan Cara Kerja

a. WEMOS D1



b. Sensor Ultrasonik



c. Dht22

 

 

d. Relay

 

 

e. Adaptor 


        Cara Kerja :

    Cara kerja Otomatic Fan apabila sensor mendeteksi objek dari jarak dan suhu yang telah ditentukan maka kipas angin akan hidup secara otomatis jika sesuai dengan jarak yang telat diseting pada mikrokontroler. Dan jika ada objek yang dideteksi oleh sensor ultrasonic jika suhu dibawah dari yang ditentukan maka kipas tidak dapat menyala, dikarenakan tidak sesuai dengan suhu .yang ditentukan.

 

    D. Program Automatic Fan

 #include <DHT.h>  
 #include <Ultrasonic.h>  
 #include <ESP8266WiFi.h>  
 #define DHTPIN D11 // Pin yang digunakan untuk menghubungkan   
 DHT22  
 #define DHTTYPE DHT22 // Tipe sensor DHT22  
 #define echoPin D3  
 #define trigPin D7  
 #define relayPin D4   
 DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);  
 Ultrasonic ultrasonic(D7, D3); // Pin trigger dan echo untuk   
 HCSR04  
 void setup() {  
  // Inisialisasi serial untuk debugging  
  Serial.begin(9600);  
  dht.begin();  
  // Inisialisasi pin relay  
  pinMode(trigPin, OUTPUT);  
  pinMode(echoPin, INPUT);  
  pinMode(relayPin, OUTPUT);  
 }  
 void loop() {  
  // Baca nilai suhu dan kelembaban dari DHT22  
  float h = dht.readHumidity();  
  float t = dht.readTemperature();  
  // Baca nilai jarak dari HCSR04  
  float distance = ultrasonic.read();  
  //jarak  
  digitalWrite(trigPin, LOW);  
  delayMicroseconds(5);  
  digitalWrite(trigPin, HIGH);  
  delayMicroseconds(5);  
  digitalWrite(trigPin, LOW);  
  delayMicroseconds(5);  
  // Cek apakah jarak kurang dari 10 cm, jika ya maka aktifkan relay  
  // if (distance < 100) {  
 // digitalWrite(relayPin, LOW);  
 // } else {  
 // digitalWrite(relayPin, HIGH);  
 // }  
  if (t > 28.50){  
  if(distance<=100){  
  digitalWrite(relayPin, LOW); // relay aktif  
  } else { // selain itu maka  
  digitalWrite(relayPin, HIGH); // relay mati  
  }  
  }else{  
  digitalWrite(relayPin, HIGH);  
  }  
  // Cetak nilai suhu, kelembaban, dan jarak ke serial monitor  
  Serial.print("Suhu: ");  
  Serial.print(t);  
  Serial.print(" derajat Celcius, Kelembaban: ");  
  Serial.print(h);  
  Serial.print(" Jarak: ");  
  Serial.print(distance);  
  Serial.println(" cm");  
 // Tunggu selama 1 detik sebelum membaca nilai sensor kembali  
  delay(2000);  
 }  


- OUR TEAM -


Muhammad Raufan

Project Manager

M.Fredly Vanleuwen

Sensor and Control Specialist

Mutawakil Billah

Product Design Specialist